Jumat, 30 Desember 2016

Tidak Anti-air, Google Pixel Coba Direndam 30 Menit Dalam Air

 Berbeda dari sejumlah smartphone flagship lain yang beredar di pasaran, smartphone Pixel besutan Google tidak dibekali kapabilitas anti-air. Produk ini hanya memiliki rating IP53 yang berarti tahan cipratan.



Meski begitu, seorang YouTuber bernama Harris Craycraft nekat coba merendam perangkat tersebut dalam air untuk mengetahui apakah Pixel bisa selamat.

Craycraft melakukan pengujian secara bertahap. Pertama, dia sekadar menyemprot Pixel dengan semacam penyembur air di taman. Pixel kemudian coba ditaruh di air yang menggenang di jalan.

Terakhir, barulah dia mengambil semangkok besar air dan menenggelamkan Pixel di dalamnya selama 30 menit, dalam keadaan layar yang masih menyala menjalankan stopwatch.

Hasilnya? Ternyata Pixel bisa selamat. “Speaker-nya masih bekerja, demikian juga charger,” ujar Craycraft, sebagiamana dikutip KompasTekno dari SlashGear, Senin (23/10/2016).

Namun, dia tak menyebutkan apakah modul kamera Pixel jadi berembun. Masalah ini kerap ditemukan pada ponsel yang tercemplung.

Craycraft menyimpulkan bahwa Google Pixel ternyata cukup tangguh dalam hal menghadapi air. Penggunanya pun tak perlu khawatir apabila ponsel basah.

Meski demikian, dia mengingatkan bahwa hasil pengujian tersebut tak serta-merta berarti Pixel kebal dari air. Semuanya tergantung keadaan. Kalau sedang apes, bisa saja ponsel rusak.

Minggu, 25 Desember 2016

Galaxy S7 Edge Pengganti Note 7 Malah Terbakar

Seorang pengguna Samsung Galaxy S7 Edge datang ke salah satu gerai operator seluler di AS, mengatakan ponsel miliknya itu terbakar dengan sendirinya saat di-charge.



Hal itu terungkap setelah seorang karyawan operator seluler mengirim e-mail kepada PhoneArena, menjelaskan detil permasalahannya, berikut bukti foto Galaxy S7 Edge yang hangus.

Dikutip KompasTekno, Senin (24/10/2016), pemilik Galaxy S7 Edge tersebut mengaku sedang mengisi ulang baterai ponselnya, sambil ditinggal tidur semalaman.

Adapun unit charger yang dia pakai adalah charger asli bawaan Samsung.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa S7 Edge yang terbakar itu adalah ponsel pengganti yang ia dapat setelah menukar Galaxy Note 7 versi kedua yang diklaim Samsung telah diperbaiki baterainya.

Samsung memang telah menarik semua Note 7 dari pasaran dan mengehentikan produksi phabletnya itu, setelah versi perbaikan yang diklaim aman tetap saja terbakar di sejumlah negara.

Malang bagi pemilik S7 Edge ini, sebab ia telah menukar Note 7 versi pertama ke versi kedua, lalu menukarnya kembali dengan S7 Edge yang justru berujung bencana.

Kasus S7 Edge yang meledak dan dilaporkan juga terjadi di Ohio, AS bulan lalu. Pemiliknya mengalami luka bakar tingkat dua dan menuntut ganti rugi dari Samsung.

Selasa, 20 Desember 2016

Bocoran Foto Moto M Plus Ungkap Pemindai Sidik Jari

Motorola sedang menyiapkan Android Moto M di Indonesia. Ponsel dengan kode produksi XT1663 dipergoki terdaftar di situs Ditjen SDPPI dan Balai Uji Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Indonesia.



Namun Motorola nampaknya juga sedang menyiapkan varian Moto M dengan layar yang lebih besar, disinyalir bakal diberi nama Moto M Plus.

Bocoran foto-foto Moto M Plus saat ini telah beredar di internet. Dalam foto itu, setidaknya terlihat bahwa ponsel Moto M Plus memiliki bodi yang terbuat dari logam. Di casing belakangnya, tepat di bawah kamera, terdapat sebuat alat pemindai sidik jari.



Tech Droider
Moto M Plus
Seperti dilansir KompasTekno dari Trusted Review, Senin (24/10/2016), model yang terlihat dalam bocoran foto memiliki kode produksi XT1662, yang bisa jadi merupakan Moto M Plus (Moto M berkode XT1663).

Bocoran spesifikasi Moto M Plus antara lain layar berukuran 5,5 inci (1080p), RAM 4 GB, memori internal 32 GB, kamera utama 16 megapiksel, serta kamera depan 8 megapiksel.

Baca: Indikasi Kuat Kehadiran Kembali Ponsel Motorola di Indonesia

Sementara Moto M yang berukuran lebih kecil disebut-sebut memiliki ukuran layar 4,6 inci, prosesor octa core 1,9 GHz, RAM 3 GB, memori internal 32 GB, kamera utama 16 megapiksel, serta kamera depan 8 megapiksel.

Hingga saat ini belum diketahui kapan peluncuran Moto M dan Moto M Plus secara global. Namun dengan adanya pengujian untuk Moto M berkode XT1663 di situs Ditjen SDPPI, ada kemungkinan bahwa ponsel tersebut akan segera muncul di Indonesia.

Moto M Plus sendiri belum termuat dalam daftar pengujian ponsel di Balai Uji Kemenkominfo Indonesia. Toh ini tak berarti ponsel itu tak akan masuk Indonesia. Bisa aja, Motorola akan memasukkannya, dalam rentang waktu yang berbeda.

Kamis, 15 Desember 2016

Microsoft Untung Rp 61 Triliun dari Office dan Cloud

Microsoft mempublikasikan laporan keuangan untuk periode kuartal pertama tahun fiskal 2017 pada minggu lalu.



Menurut laporan Microsoft, perusahaan menerima pendapatan sebesar 20,5 miliar dollar AS (sekitar Rp 267 triliun) dan laba bersih sebesar 4,7 miliar dollar AS (sekitar Rp 61,2 triliun).

Mayoritas laba tersebut didapat Microsoft dari produk Office dan layanan cloud.

Menurut Microsoft, pemasukan dari layanan software produktivitas Office di segmen komersil tumbuh sebesar 5 persen, sementara pemasukan Office dari segmen konsumer naik sebesar 8 persen.

Di sisi layanan cloud, pemasukan platform Azure tumbuh 116 persen, sementara pemasukan dari bisnis server naik 11 persen.

Laporan tersebut turut mendongkrak harga saham Microsoft pada penutupan bursa, menjadi di atas 60 dollar AS per lembar saham.

Kenaikan harga per lembar saham di atas 60 dollar AS tersebut baru dialami Microsoft kembali sejak Desember 1999 lalu.

Namun demikian, beberapa bisnis Microsot selain Office dan cloud mengalami penurunan, seperti software sistem operasi Windows, bisnis ponsel, dan konsol gaming.

Grafik pemasukan Windows dari vendor pembuat PC/laptop (OEM) tetap datar di kuartal ini dibanding kuartal yang sama tahun lalu.

Pemasukan dari bisnis ponsel turun tajam hingga 72 persen. Tren ini dipercaya akan terus berlanjut tahun depan.

Pemasukan dari bisnis gaming juga turun 5 persen. Microsoft menyebut penurunan itu terjadi akibat konsol Xbox yang kurang laku.

Walau hardware Xbox kurang laku, namun pengguna aktif Xbox Live tercatat naik menjadi 47 juta di kuartal ini, dari 39 juta di kuartal yang sama tahun lalu.

Sabtu, 10 Desember 2016

Menkominfo: Isu Global Jadi Tantangan Dunia Penyiaran

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkomimfo), Rudiantara mengatakan kepada insan pelaku di dunia penyiaran, bahwa masalah global juga menjadi tantangan bagi mereka.



Hal ini disampaikan Rudiantara di sela-sela acara Asia Pacific Broadcasting Union (ABU) di Nusa Dua, Bali, Senin (24/10/2016).

"Tantangan yang dihadapi anggota ABU ini adalah masalah global seperti kemiskinan, perdagangan manusia, migran, perang, dan lain sebagainya," kata Rudiantara.

"Beruntung Indonesia tidak mengalaminya sebagaimana negara-negara lain. Sebetulnya pengalaman Indonesia bisa mencegah isu-isu negatif dan bisa di-share kepada anggota ABU lainnya," tambahnya.

Diakui oleh Rudiantara, internet berpengaruh besar bagi dunia penyiaran, seperti isu-isu radikalisasi yang bisa menyebar lewat televisi. Begitupun media lainnya yang berbasis Internet.

Rudiantara juga menyampaikan bahwa Indonesia yang menjadi tuan rumah Asia Pacific Broadcasting Union ini diharapkan menjadi anggota Konsul yang jumlahnya hanya 20 dari 69 negara di dunia.

Senin, 05 Desember 2016

2016, Pengguna Internet di Indonesia Capai 132 Juta

 Survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) mengungkap bahwa lebih dari setengah penduduk Indonesia kini telah terhubung ke internet.



Survei yang dilakukan sepanjang 2016 itu menemukan bahwa 132,7 juta orang Indonesia telah terhubung ke internet. Adapun total penduduk Indonesia sendiri sebanyak 256,2 juta orang.

Hal ini mengindikasikan kenaikan 51,8 persen dibandingkan jumlah pengguna internet pada 2014 lalu. Survei yang dilakukan APJII pada 2014 hanya ada 88 juta pengguna internet.

“Penyebabnya adalah perkembangan infrastruktur dan mudahnya mendapatkan smartphone atau perangkat genggam," terang Ketua APJII Jamalul Izza saat ditemui KompasTekno di sela pengumuman Riset Pengguna Internet Indonesia 2016, di Jakarta, Senin (24/10/2016).

"Kalau dulu kan cuma beberapa vendor dan perangkat genggam, sekarang jumlahnya banyak dan murah,” imbuhnya.

Data survei juga mengungkap bahwa rata-rata pengakses internet di Indonesia menggunakan perangkat genggam. Statistiknya sebagai berikut:

67,2 juta orang atau 50,7 persen mengakses melalui perangkat genggam dan komputer.
63,1 juta orang atau 47,6 persen mengakses dari smartphone.
2,2 juta orang atau 1,7 persen mengakses hanya dari komputer.
Meski demikian, penetrasi internet tersebut mayoritas masih berada di Pulau Jawa. Dari survei yang dipresentasikan oleh APJII itu tercatat bahwa sekitar 86,3 juta orang atau 65 persen dari angkat total pengguna internet tahun ini berada di Pulau Jawa.

Sedangkan sisanya adalah sebagai berikut:

20,7 juta atau 15,7 persen di Sumatera.
8,4 juta atau 6,3 persen di Sulawesi.
7,6 juta atau 5,8 persen di Kalimantan.
6,1 juta atau 4,7 persen di Bali dan NTB.
3,3 juta atau 2,5 persen di Maluku dan Papua.
APJII bekerja sama dengan Lembaga Polling Indonesia untuk melakukan survei tersebut. Proses survei dilakukan melalui tatap muka dengan metode multistep random sampling atau secara bertahap.

Analis LPI, Yonda Nurtakwa, mengatakan, tahap pertama mengenai penetrasi dilakukan dengan melihat pada 1.250 sampel dalam periode 1-11 Juni 2016.

Data yang dihasilkan dari periode ini kemudian dipakai sebagai kerangka pada proses selanjutnya, yaitu survei mengenai perilaku pengguna.

Pada tahap survei mengenai perilaku, dilakukan pengambilan sampelnya secara acak pada 2.000 orang, dan disesuaikan dengan persentase jumlah penduduk di suatu daerah.

"Jadi kalau provinsi di Jawa kebetulan populasinya besar, sampel yang diambil lebih banyak. Berbeda dengan daerah di Kalimantan atau Maluku," jelas Yonda dalam kesempatan yang sama.