Senin, 30 Januari 2017

Microsoft Pernah Menawar Murah Facebook Rp 313 Triliun

Microsoft telah menyadari pontensi Facebook jauh sebelum media sosial tersebut meraksasa seperti sekarang.



Sang pemilik sistem operasi Windows itu pun pernah coba membeli Facebook dengan nilai tawaran yang menggiurkan, mencapai 24 miliar dollar AS atau hampir Rp 313 triliun.

Hal itu diungkapkan oleh mantan CEO Microsoft, Steve Ballmer dalam sebuah wawancara dengan CNBC, sebagaimana dirangkum oleh KompasTekno, Senin (24/10/2016).

“Tawarannya diajukan ketika Facebook masih ‘kecil mungil’,” kata Ballmer. Pria berkepala plontos ini menjabat sebagai nakhoda Microsoft dari 2000 hingga 2014. Microsoft sendiri memberi tawaran kepada Facebook pada 2010.

Namun, lanjut Ballmer, pinangan itu kemudian ditolak oleh sang pendiri Facebook, Mark Zuckerberg. “Saya menghargai keputusan dia (Zuckerberg),” lanjut Ballmer.

Butuh 5 hingga 7 tahun

Ketertarikan Microsoft terhadap Facebook sebenarnya sudah lama diketahui.

Dalam bukunya, The Facebook Effect yang diterbitkan pada 2010, penulis dan jurnalis teknologi David Kirkpatrick pernah menguraikan proses yang bakal ditempuh Microsoft kalau jadi membeli Facebook.

“Microsoft akan mendapat sebagian kecil saham di Facebook senilai 15 miliar dollar AS,” tulis Kirkpatrick. “Lalu, Microsoft akan membeli 5 persen saham Facebook setiap 6 bulan berikutnya. Akuisisi total akan memakan waktu 5 hingga 7 tahun.”

Sebelum itu, pada 2006, Facebook pernah pula ditawar oleh Yahoo dengan nilai 1 miliar dollar AS.

Baca: Jumlah Pengguna Facebook di Indonesia Terus Bertambah

Keputusan Zuckerberg menolak Yahoo dan Microsoft terbukti jitu. Jejaring sosial besutannya kini memiliki valuasi sekitar 374 miliar dollar AS, sementara Zuckerberg menjadi orang terkaya keempat di dunia dengan total nilai kekayaan 56 miliar dollar AS.

Adapun Ballmer sekarang merupakan pemilik tim basket Los Angeles Clippers, melanjutkan hobinya terhadap olahraga itu sejak dulu. Dia tercatat di urutan ke-15 daftar orang terkaya dunia dengan harta 28 miliar dollar AS.

Rabu, 25 Januari 2017

Jam Mahal Tak Laku, Toko Apple Ditutup

Awal 2015, Apple membuka toko di sejumlah pusat perbelanjaan kelas atas, yakni Galeries Lafayette di Paris, Perancis; Selfridges di London, Inggris; dan Isetan di Tokyo, Jepang.



Rangkaian toko yang bersanding dengan aneka brand mewah tersebut khusus memajang arloji pintar mahal Apple Watch Edition yang dibanderol dengan kisaran harga ratusan juta rupiah per unit (10.000 dollar AS ke atas).

Namun, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari MacRumors, Senin (24/10/2016), belakangan muncul kabar bahwa Apple bakal menutup setidaknya satu dari tiga toko tersebut.

Apa pasal? Penjualan Apple Watch Edition rupanya tak menggembirakan.

Toko di Galeries Lafayette kabarnya bakal ditutup pada Januari 2017 mendatang. Para pegawainya bakal disebar ke toko-toko Apple lain di kota Paris. Sementara, nasib dua toko lain di London dan Tokyo masih belum diketahui.

Apple Watch Edition merupakan versi mewah dari arloji pintar Apple Watch. Perangkat berlapis logam mulia ini menandai percobaan Apple masuk ke pasaran barang mewah, khususnya arloji. Tapi konsumen rupanya kurang meminati jam tangan elektronik yang dibanderol selangit.

Apple sendiri belakangan “menyerah” dan tak lagi membuat Watch Edition. Sebagai gantinya, pabrikan berlambang buah apel tergigit itu merulis versi baru yang berlapis keramik dan dibanderol jauh lebih murah di kisaran 2.000 dollar AS.

Jumat, 20 Januari 2017

Layar Mi Note 2 Melengkung di Kedua Sisi?

Xiaomi diprediksi bakal meresmikan smartphone kelas atas terbarunya, Mi Note 2, pada 25 Oktober mendatang. Beberapa hari sebelum tanggal tersebut, muncul bocoran terbaru mengenai perangkat yang bersangkutan.



Dirangkum KompasTekno ari SlashGear, Senin (24/10/2016), bocoran berupa slide presentasi itu menunjukkan indikasi bahwa Mi Note 2 bakal dilengkapi dengan layar yang melengkung di dua sisinya.

Tak cuma melengkung, layar tipe Super AMOLED berukuran 5,7 inci  tersebut juga diduga bakal memiliki resolusi 2.560 x 1.440 piksel dan teknologi “Force Touch”.

Spesifikasi Mi Note 2 sendiri bakal terdiri dari aneka komponen hardware kelas atas, mencakup chipset Qualcomm Snapdragon 821, prosesor quad-core, serta RAM 4 GB dan media penyimpanan 64 GB.


SlashGear
Bocoran slide yang mengindikasikan bahwa Xiaomi Mi Note 2 bakal memiliki layar melengkung.


Jeroan lain mencakup baterai berkapasitas 4.100 mAh, iris scanner, NFC, serta kamera 23 megapiksel dan 8 megapiksel, masing-masing dengan sensor Sony IMX 318 dan IMX 378.

Disebutkan bahwa bakal ada versi lain dari Mi Note 2 yang dibekali RAM 6 GB dan media penyimpanan 128 GB.

Banderol harga Xiaomi Mi Note 2 dengan RAM 4 GB dan media penyimpanan 64 GB kabarnya dipatok pada kisaran 415 dollar AS (Rp 5,4 juta),

Sementara, saudaranya yang memiliki RAM 6 GB dan media penyimpanan 128 GB dihargai 445 dollar AS (Rp 5,9 juta).

Minggu, 15 Januari 2017

Begini Cara Huawei Menguji Ketangguhan "Smartphone"

Huawei Technologies Co. Ltd memiliki laboratorium atau pusat pengujian ketangguhan fisik smartphone yang tersebar di beberapa wilayah. Salah satu tempat yang dipilih sebagai tempat pengujian tentu saja di kandang Huawei sendiri, yakni China.



Bersama beberapa wartawan dari Indonesia, KompasTekno berkesempatan menilik pusat pengujian ketangguhan smartphone milik Huawei di Shenzhen, China.

Di dalam tempat pengujian itu, Huawei keandalan fisik perangkat melalui serangkaian tes dan "penyiksaan".

Ada beberapa mesin yang dirancang khusus untuk menguji keandalan produk. Beberapa di antaranya seperti tumble test, directional drop test, soft pressure test, flip and side slider resistance test, earplug/adapter pull and plus endurance test, connector strength endurance test, twist test, dan button endurance test.



Estu Suryowati/Kompas.com
Mencoba teknologi realitas maya (Virtual Reality/VR) di Headquarter Huawei Technologies Co.Ltd di Bantian, Shenzhen, China, Kamis (20/10/2016).

Pihak Huawei pun memberikan penjelasan singkat mengenai fungsi alat-alat uji tersebut. Tumble test merupakan uji ketangguhan fisik smartphone saat jatuh dari ketinggian, mulai dari 0,5 meter hingga 1 meter.

Uji jatuh ini dilakukan sebanyak 100 kali. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah produk yang dihasilkan tahan banting ketika terjatuh berkali-kali.

Selain itu, uji jatuh ini juga dimaksudkan untuk memastikan produk yang dihasilkan sudah memiliki struktur dan desain standar, untuk menemukan kelemahannya.

Pengujian lain dinamakan directional drop test. Pengujian ini hampir mirip dengan uji jatuh. Hanya saja, pada bagian ini, produk diuji jatuh dengan ketinggian 1 meter dari enam sisi sudut ponsel.

Sementara itu, soft pressure test, dilakukan sebanyak 2.000 kali. Pada pengujian ini, ponsel dikondisikan seperti ketika diletakan di saku celana. Memang kadang kala secara tidak sengaja ponsel tertindih saat penggunanya duduk.


Estu Suryowati/Kompas.com
Pengunjung tengah mencoba berbagai produk Huawei di Headquarter Huawei Technologies Co.Ltd di Bantian, Shenzhen, RRC, Kamis (20/10/2016).

Sedangkan, flip and side slider resistance test merupakan pengujian untuk melihat keandalan dari tombol dan layar aktivasi ketika ponsel dalam keadaan terkunci. Tes ini dilakukan hingga 70.000 kali.

Selanjutnya earplug/adapter pull and plug endurance test dilakukan untuk menguji ketahanan kabel data dan adapter, serta sumbat telinga.

Adapun connector strength endurance test dilakukan untuk menguji ketahanan lubang kabel pengisi baterai atau kabel data, serta kabel earphone.

Twist test dilakukan sebanyak 500 kali untuk melihat keandalan dari bagian-bagian ponsel yang saling terhubung.

Terakhir, button endurance test dilakukan untuk menguji ketahanan tiap tombol ponsel pintar.
Tombol-tombol utama di ponsel diuji sebanyak 200.000 kali, sedangkan tombol samping diuji sebanyak 50.000 kali. Adapun tombol untuk menyalakan ponsel diuji sebanyak 200.000 kali.

Sementara itu, VP International Media Affairs Corporate Communication Department Huawei Joe Kelly mengatakan, untuk inovasi dan keandalan produknya Huawei setiap tahun menyisihkan 10 persen dari revenue mereka untuk kegiatan research and development.

Selasa, 10 Januari 2017

Beli Pemilik HBO dan CNN Rp 1.100 Triliun, Apa Alasan AT&T?

 Akhir minggu ini, operator seluler AS AT&T mengumumkan bakal mengakuisisi perushaan konglomerasi media multinasioanal Time Warner dengan nilai mencapai 85,4 miliar dollar AS atau lebih dari Rp 1.100 triliun.



Time Warner memiliki jaringan media yang luas, mencakup aneka brand terkenal, seperti CNN, TNT, HBO Channel, serta studio TV dan film Warner Bros. Dengan akuisisi, hak atas jaringan media tersebut beralih ke tangan AT&T.

Ini pula yang disinyalir menjadi alasan AT&T melakukan akuisisi dengan nilai besar tersebut. Dengan kata lain, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari CNN Money,  Senin (24/10/2016), AT&T ingin memadukan jaringan telekomunikasi yang dimilikinya dengan konten dari Time Warner.

“Konten premium selalu menang. Ini berlaku di layar lebar dan TV, dan kini juga di layar perangkat mobile,” ujar sebut Chief Executive AT&T Randall Stephenson dalam sebuah keterangan tertulis.

Tak mengherankan, mengingat pola konsumsi media semakin bergeser ke arah mobile, baik untuk film, siaran TV, ataupun jenis konten lain. Perusahaan telekomunikasi pun ingin aktif terlibat dalam bisnis pembuatan konten, ketimbang hanya menyalurkannya secara pasif.

Dengan mengakuisisi Time Warner, AT&T bisa menawarkan langganan konten dalam bentuk bundel bersama dengan layanan seluler.

Hal tersebut bisa memberikan keuntungan bagi AT&T dibanding kompetitornya, Verizon, yang juga berusaha merambah bisnis konten dan teknologi periklanan digital melalui akuisisi AOL dan rencana pembelian Yahoo.

AT&T diketahui juga memilki perusahaan TV satelit DirectTV yang diakuisisi senilai hampir 50 miliar dollar AS tahun lalu. Paket langganan seluler bersama TV satelit DirectTV kini telah mulai ditawarkan ke konsumen.

Kamis, 05 Januari 2017

Samsung Rilis Galaxy C9 Pro dengan RAM 6 GB

Samsung baru mengumumkan ponsel kelas menengah terbarunya, Galaxy C9 Pro, dengan spesifikasi yang mengejutkan. Ponsel ini dibekali dengan RAM 6 GB, yang tergolong cukup besar.



Samsung sendiri belum pernah merilis ponsel dengan RAM sebesar ini. Sebelumnya, Samsung hanya mentok di RAM 4 GB. Padahal, produsen lain, seperti Asus, Vivo, dan One Plus, sudah mulai merilis ponsel dengan RAM 6 GB.

Namun, Samsung pun berusaha mengikuti perkembangan pasar, dan kali ini menyematkan RAM ukuran jumbo itu dalam Galaxy C9 Pro.

Secara fisik, Galaxy C9 Pro juga memiliki ukuran yang besar. Layarnya berupa panel Super AMOLED berukuran 6 inci dengan resolusi 1920 x 1080 piksel. Sementara itu, cover belakang bodi ponsel terbuat dari bahan logam.

Soal otak pemrosesan, Galaxy C9 Pro ini dibekali dengan hardware tingkat menengah. Antara lain berupa prosesor Qualcomm Snapdragon 653, memori internet 64 GB, baterai berkapasitas 4.000 mAh, serta sistem operasi Android 6.0.1 Marshmallow.

Kamera utama Galaxy C9 Pro memiliki ketajaman 16 megapiksel dengan lensa wide dan apperture F/1.9. Di bagian depan, Samsung juga menyematkan kamera selfie dengan ketajaman serupa, yaitu 16 megapiksel.

Sebagaimana dilansir KompasTekno dari Digital Trends, Senin (24/10/2016), Galaxy C9 Pro ini rencananya akan mulai dirilis ke pasar China pada 11 November 2016, dengan harga 3.199 yuan atau sekitar Rp 6,1 juta.

Namun, area peredarannya masih terbatas di China saja. Belum terlihat indikasi bahwa Samsung akan meluncurkan Galaxy C9 Pro ini di negara lain.